Anda
pasti pernah melihat gedung – gedung megah menjulang tinggi, jembatan –
jembatan yang menghubungkan pulau – pulau, bendungan yang kokoh menahan air,
dan berbagai macam bangunan indah karya manusia yang tersebar di seantero muka
bumi ini. Tapi pernahkah anda bertanya di dalam hati tentang Bagaimana bangunan
– bangunan itu bisa dibuat ? Material apa saja yang menyusunnya ? Dan bagaimana
bangunan – bangunan itu bisa kokoh dan kompak ? Ya, selain ide dan kemampuan
teknik arsitek dan sipil yang mumpuni,
dibutuhkan juga media cipta berupa bahan – bahan material yang bisa membawa
imajinasi – imajinasi manusia tersebut menjadi bangunan konkrit yang kasat mata
seperti yang ada di sekitar kita saat ini. Tentu saja ada begitu banyak jenis
bahan -bahan material yang dibutuhkan untuk membangun satu jenis bangunan
saja. Dari sedemikian banyak bahan -bahan material tersebut, saya akan
menjelaskan sedikit tentang salah satu material yang sangat penting dan
berpengaruh dalam dunia sipil, yaitu semen.
Dimana semen, yang mampu merekatkan
perbedaan-perbedaan bahan bangunannya dan menjadikannya suatu kesatuan yang
kokoh dan mampu melindungi. Selain itu semen juga berfungsi memperindah dan
mempercantik suatu bangunan rumah. Semen tidak berfungsi hanya sementara,
melainkan terus berfungsi membentuk kesatuan yang kuat dan kokoh. Selain itu,
semen juga mampu memperbaiki keretakan
dalam suatu material bangunan.
Semen juga merupakan salah satu bahan material
bangunan yang memiliki peranan penting dalam merekatkan bahan-bahan bangunan.
konsep teknologi perekat bahan material bangunan ini bahkan sudah diadopsi
sejak jaman dahulu, bahkan faktanya, pembangunan piramida di mesir tidak hanya
menggunakan tumpukan batu saja melainkan menggunakan bahan sebagai perekat
batuan tersebut sehingga dapat kokoh berdiri. hanya saja tentu perekat yang
digunakan saat itu bukanlah seperti semen yang banyak kita gunakan saat ini.
Dilihat dari jenisnya Semen dapat dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu :
- Semen non-hidrolik Semen non-hidrolik tidak dapat mengikat dan mengeras di dalam air, akan tetapi dapat mengeras di udara.
- Semen hidrolik Semen hidrolik mempunyai kemampuan untuk mengikat dan mengeras di dalam air.
Dewasa
ini jenis semen yang ada di pasaran terdiri dari berbagai macam merk seperti tiga roda, holcim, gresik, padang,
garuda, merah putih dan masih banyak merk lainnya.
Mungkin banyak yang masih
bingung untuk membedakan antara semen PPC, PCC dan OPC. Mungkin untuk ulasan
ini berupa sedikit gambaran umum tentang perbedaan antara OPC, PCC
dan PPC.
OPC (Ordinary
Portland Cement) adalah semen hidrolis yang dipergunakan secara luas
untuk konstruksi umum atau bangunan yang tidak membutuhkan persyaratan khusus.
Semen tipe ini memiliki kadar silika yang terbesar diantara tipe PPC dan PCC
Sedangkan PCC (Portland Composite Cement) adalah
semen dari hasil penggilingan terak semen portland, gipsum, dan satu atau lebih
bahan anorganik, untuk konstruksi beton umum, pasangan batu bata, plesteran,
selokan, pembuatan elemen bangunan khusus seperti beton pracetak, beton
pratekan, dan paving block.
Sementara PPC (Portland Pozzoland Cement) adalah semen hidrolis yang terbuat dari penggilingan terak (clinker) semen portland dengan gipsum dan bahan pozzolan, untuk bangunan umum dan bangunan yang memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi sedang seperti jembatan, jalan raya, perumahan, dermaga, beton massa, bendungan, dan bangunan irigasi.
Dari segi kekuatan lekatan yang ada semen tipe OPC memiliki kekuatan lekatan lebih dari tiga tipe semen tersebut. Hal tersebut dikarenakan kandungan silika yang ada pada semen tipe OPC lebih banyak. Namun, semen tipe OPC ini jarang ditemui langsung di pasaran (toko bangunan terdekat) melainkan harus memesan langsung ke pabrik atau ke provider ready mix yang memiliki batching plan terdekat. Tipe semen yang tersedia di pasaran seringnya yang tipenya PPC & PCC.
0 komentar :
Post a Comment